Senin, 13 November 2017

CERPEN 2




Janji Ya?

by: Khanza Maharani Putri 


            Menurutmu hubungan apakah yang mengasyikkan? Menurutmu hubungan apakah yang tak menganut kebohongan? Menurutmu hubungan apakah yang menyenangkan? Kau tahu? Jawabanya bukan hubungan sepasang kekasih. Tapi, keluarga. Keluarga, suatu hubungan tanpa kebohongan. Sekeras apapun kau mencoba untuk pergi, pasti akhirnya akan kembali lagi. Sekeras apapun kau mencoba untuk membenci, nyatanya tak akan mampu. Sebesar apapun kau berbuat salah, keluarga akan selalu ada dan tak pernah meninggalkanmu.
            Tidak hanya yang memiliki hubungan darah yang dapat disebut keluarga, karna yang berbeda darahpun dapat disebut sebagai keluarga, contohnya mereka.
***
            Keyla mengikat tali sepatunya, ia sudah bersiap untuk pergi hari minggu ini. Sebelum berangkat ia menyempatkan untuk mengecek handphonenya. Belasan pesan BBM ia terima. Keyla terkikik dan segera membukanya. Ternyata ada belasan “PING!!!” yang ia terima dari dua orang yang berbeda. Keyla sengaja tak membalasnya, ia biarkan saja dua temannya itu dongkol di seberang sana. Dalam hati ia tertawa begitu puas.
            Dua puluh menit kemudian dengan sepeda motor yang ia naiki, akhirnya Keyla sampai juga di tempat tujuannya, taman kota. Taman kota ini dipenuhi oleh pohon yang besar dan rindang, membuat taman ini terasa begitu teduh. Daun-daun pada pohon itu seperti payung yang menghalangi teriknya panas matahari. Tak heran jika banyak orang yang memilih tempat ini untuk berekreasi atau sekedar menenangkan diri. Keyla mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, kakinya tak henti-hentinya melangkah. Dan ini sudah separuh bagian dari taman, namun orang yang dicarinya sampai sekarang belum juga ia temukan. Belasan pesan sudah ia kirimkan, namun tak ada balasan. Jangankan dibalas dibaca pun tidak. Keyla menghembuskan nafas, mungkin mereka sedang balas dendam.
            Dari tempat yang berbeda, Andin dan Meisya orang yang sedang dicari oleh Keyla, sedang tertawa terbahak-bahak dengan handphone yang berada di tangan mereka.
            “Udah ah Mei, dibalas aja, kasian tau.” kata Andin di sela tawanya.
            “Biarin, biar dia nyari.” Meisya kembali tertawa. Handphone mereka terus berbunyi tanpa henti.
            Andin yang tak sabar karena sudah hampir setengah jam menunggu, akhirnya mengirimkan sebuah pesan pada keyla. “Aku sama Meisya ada di dekat taman bermain anak. Cepat!”   
            Keyla menghembuskan nafas kasar sambil menggerutu sebal. Segeralah ia menuju taman bermain anak. Keyla mencibir saat melihat Andin dan Meisya sedang tertawa, enak saja mereka asyik tertawa sedangkan ia sibuk mencari mereka.
            “Enak ya kalian duduk-duduk manis ketawa-tawa.” ucap Keyla. Meisya dan Andin langsung diam.
            “Enak ya kalian minum yang dingin-dingin, sedangkan aku sibuk nyari kalian panas-panas gini.” Keyla kemudian duduk bergabung bersama Meisya dan Andin.
            “Salah siapa telat.” Meisya menjulurkan lidah.
            “Kita udah nunggu berapa jam ya?” kata Andin dengan nada mengejek.
            “Apadeh, baru setengah jam juga.” balas Keyla. “Mas, es jeruk sama batagornya satu ya!” pesan Keyla.
            “Baru datang langsung pesen makan.” ejek Meisya.
            “Haus kali, Dikira taman ini kecil apa.” bela Keyla pada dirinya sendiri.
            “Udah deh, ngomong-ngomong ingat gak sekarang tanggal berapa?” tanya Andin.
            “10 Oktober?” jawab Keyla.
            “Satu bulan lagi ada apa?” tanya Andin kembali. Meisya dan Keyla tampak berfikir. “Tiga tahun.” sambung Andin.
            “Oh iya!” sahut Keyla dan Mesya hampir bersamaan.
            “Gak kerasa ya.” kata Keyla menerawang.
            “Ingat gak tiga tahun lalu, kenapa bisa ada tanggal ini?” tanya Meisya.
***
            Saat itu hujan turun begitu deras. Langit terlihat suram dan hitam, namun tidak dengan wajah mereka, cerah. Saat itu jam istirahat sedang berlangsung, seperti biasa mereka akan duduk di depan kelas sembari mengobrol. Entah mengobrol apa, namun selalu saja ada topik yang dapat mereka bahas. Topik baru atau lama, topik penting sampai yang sebenarnya tidak penting sekalipun mereka bahas.
            “Tanggalnya bagus ya!” celetuk Meisya saat itu.
            “Sayang jomblo.” balas Andin. Mereka kemudian tertawa.
            “Sayang jadiannya gak sekarang.” kata Keyla.
            “Paham yang punya pacar mah, paham.” balas Meisya.
            “Banyak yang jadian ya hari ini pasti.” kata Andin.
            “Sayang gak ada yang mau nembak.” Balas Meisya.
            “Halah.” gerutu Keyla. Kemudian mereka tertawa.
            “Bikin aja jadi tanggal jadian kita.” usul Keyla.
            “Ide bagus! Apa dong? Trio apa deh?” tanya Meisya.
            “Trio MAK!!” jawab mereka hampir bersamaan. Mereka diam, tak lama kemudian saling tertawa. Mereka sehati.
***
            “Kayaknya baru kemarin ya, eh udah tiga tahun aja.” ucap Andin sembari tersenyum samar.
            “Tiga tahun mah cuma tanggal nya aja,” Keyla meminum es jeruknya.
            “Tanpa tanggal itu kita lebih dari tiga tahun!” sambung Meisya.
            “Aku sama Keyla hampir tujuh tahun kenal, jadi teman, sahabat. Kalo sama kamu berapa tahun ya Sya?”
            “Empat mungkin.” Jawab Meisya sembari tertawa.
            Hampir semua hubungan terjadi karena unsur ketidak sengajaan.  Tuhan memang baik, Dia terus merencanakan apapun yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan. Kita boleh berencana, tapi tetap tuhan yang menentukan. Kita boleh berencana, namun rencana Tuhan tetap yang terbaik.
            Contohnya hubungan mereka, mereka tak pernah tahu kenapa mereka bisa disatukan. Mereka tak pernah tahu kenapa mereka bisa saling kenal. Mereka tak pernah tahu, namun pasti Tuhan tahu apa alasannya. Mereka tak pernah tahu, karena semua terjadi karena unsur ketidak sengajaan.
            “Inget gak waktu lulus SMP?” tanya Keyla. “Dulu kita pernah janji sesuatu, dan salah satu janji itu masih berusaha kita tepatin sampai saat ini.” sambung Keyla.
***
            Aula Sekolah Menengah Pertama itu kini penuh dengan siswa dan para orang tua. Suasana haru menyelimuti ruangan itu. Sebentar lagi mereka akan terpisah. Sebentar lagi semuanya akan menjadi sebuah kenangan yang akan selalu teringat.
            “Kalau nilai kita gak jauh beda, satu SMA ya pokoknya!” kata Meisya saat itu.
            “Aamiin.”
            Sayangnya harapan itu tak menjadi nyata. Mereka kini bersekolah di SMA yang berbeda. Satu hal yang pernah membuat mereka berjanji, namun sayangnya tak dapat mereka tepati. Jalan Tuhan memang bukan yang termudah, ataupun yang tercepat, tapi pasti yang terbaik.
            “Walaupun seandainya kita gak satu sekolah lagi, janji ya bakal terus sama-sama.” ucap Andin.
            “Janji ya kita tetap bakal sering ketemu!” sambung Keyla. Meisya mengangguk.
            “Jangan sok sibuk pokoknya mah!” saut Meisya.
            “Sesibuk apapun, harus tetap nyempatin buat ketemu.” sambung Keyla.
            “Harus tetap saling kontak pokoknya!” sambung Andin.
            “Sekolah boleh pisah, tapi persahabatan kita tetap harus lanjut!”
***
            Langit yang tadinya berwarna biru cerah, kini mulai berubah warna menjadi jingga. Taman yang tadinya ramai dengan pengunjung kini mulai berkurang jumlahnya. Namun, berbeda dengan tiga gadis itu, mereka masih saja sibuk bercengkrama di bangkunya.
            “Janji itu pernah kita ucapkan, dan sampai sekarang kita masih berusaha untuk menepatinya.” Ucap Andin.
            “Pulang yuk! Udah sore.” ajak Meisya sambil membereskan barang bawaanya 
            “Ayolah.”
            Mereka pernah berjanji, dan nyatanya janji itu mereka tepati. Jarak mungkin menjadi halangan, namun itu bukan sebagai pembatas. Sejauh apapun jarak, masih ada jalan yang menghubungkan. Jarak tak akan menjadi suatu masalah jika kita dapat menghapus jarak itu.


Janji ya?
            Menurutmu hubungan apakah yang mengasyikkan? Menurutmu hubungan apakah yang tak menganut kebohongan? Menurutmu hubungan apakah yang menyenangkan? Kau tahu? Jawabanya bukan hubungan sepasang kekasih. Tapi, keluarga. Keluarga, suatu hubungan tanpa kebohongan. Sekeras apapun kau mencoba untuk pergi, pasti akhirnya akan kembali lagi. Sekeras apapun kau mencoba untuk membenci, nyatanya tak akan mampu. Sebesar apapun kau berbuat salah, keluarga akan selalu ada dan tak pernah meninggalkanmu.
            Tidak hanya yang memiliki hubungan darah yang dapat disebut keluarga, karna yang berbeda darahpun dapat disebut sebagai keluarga, contohnya mereka.
***
            Keyla mengikat tali sepatunya, ia sudah bersiap untuk pergi hari minggu ini. Sebelum berangkat ia menyempatkan untuk mengecek handphonenya. Belasan pesan BBM ia terima. Keyla terkikik dan segera membukanya. Ternyata ada belasan “PING!!!” yang ia terima dari dua orang yang berbeda. Keyla sengaja tak membalasnya, ia biarkan saja dua temannya itu dongkol di seberang sana. Dalam hati ia tertawa begitu puas.
            Dua puluh menit kemudian dengan sepeda motor yang ia naiki, akhirnya Keyla sampai juga di tempat tujuannya, taman kota. Taman kota ini dipenuhi oleh pohon yang besar dan rindang, membuat taman ini terasa begitu teduh. Daun-daun pada pohon itu seperti payung yang menghalangi teriknya panas matahari. Tak heran jika banyak orang yang memilih tempat ini untuk berekreasi atau sekedar menenangkan diri. Keyla mengedarkan pandangannya ke seluruh taman, kakinya tak henti-hentinya melangkah. Dan ini sudah separuh bagian dari taman, namun orang yang dicarinya sampai sekarang belum juga ia temukan. Belasan pesan sudah ia kirimkan, namun tak ada balasan. Jangankan dibalas dibaca pun tidak. Keyla menghembuskan nafas, mungkin mereka sedang balas dendam.
            Dari tempat yang berbeda, Andin dan Meisya orang yang sedang dicari oleh Keyla, sedang tertawa terbahak-bahak dengan handphone yang berada di tangan mereka.
            “Udah ah Mei, dibalas aja, kasian tau.” kata Andin di sela tawanya.
            “Biarin, biar dia nyari.” Meisya kembali tertawa. Handphone mereka terus berbunyi tanpa henti.
            Andin yang tak sabar karena sudah hampir setengah jam menunggu, akhirnya mengirimkan sebuah pesan pada keyla. “Aku sama Meisya ada di dekat taman bermain anak. Cepat!”   
            Keyla menghembuskan nafas kasar sambil menggerutu sebal. Segeralah ia menuju taman bermain anak. Keyla mencibir saat melihat Andin dan Meisya sedang tertawa, enak saja mereka asyik tertawa sedangkan ia sibuk mencari mereka.
            “Enak ya kalian duduk-duduk manis ketawa-tawa.” ucap Keyla. Meisya dan Andin langsung diam.
            “Enak ya kalian minum yang dingin-dingin, sedangkan aku sibuk nyari kalian panas-panas gini.” Keyla kemudian duduk bergabung bersama Meisya dan Andin.
            “Salah siapa telat.” Meisya menjulurkan lidah.
            “Kita udah nunggu berapa jam ya?” kata Andin dengan nada mengejek.
            “Apadeh, baru setengah jam juga.” balas Keyla. “Mas, es jeruk sama batagornya satu ya!” pesan Keyla.
            “Baru datang langsung pesen makan.” ejek Meisya.
            “Haus kali, Dikira taman ini kecil apa.” bela Keyla pada dirinya sendiri.
            “Udah deh, ngomong-ngomong ingat gak sekarang tanggal berapa?” tanya Andin.
            “10 Oktober?” jawab Keyla.
            “Satu bulan lagi ada apa?” tanya Andin kembali. Meisya dan Keyla tampak berfikir. “Tiga tahun.” sambung Andin.
            “Oh iya!” sahut Keyla dan Mesya hampir bersamaan.
            “Gak kerasa ya.” kata Keyla menerawang.
            “Ingat gak tiga tahun lalu, kenapa bisa ada tanggal ini?” tanya Meisya.
***
            Saat itu hujan turun begitu deras. Langit terlihat suram dan hitam, namun tidak dengan wajah mereka, cerah. Saat itu jam istirahat sedang berlangsung, seperti biasa mereka akan duduk di depan kelas sembari mengobrol. Entah mengobrol apa, namun selalu saja ada topik yang dapat mereka bahas. Topik baru atau lama, topik penting sampai yang sebenarnya tidak penting sekalipun mereka bahas.
            “Tanggalnya bagus ya!” celetuk Meisya saat itu.
            “Sayang jomblo.” balas Andin. Mereka kemudian tertawa.
            “Sayang jadiannya gak sekarang.” kata Keyla.
            “Paham yang punya pacar mah, paham.” balas Meisya.
            “Banyak yang jadian ya hari ini pasti.” kata Andin.
            “Sayang gak ada yang mau nembak.” Balas Meisya.
            “Halah.” gerutu Keyla. Kemudian mereka tertawa.
            “Bikin aja jadi tanggal jadian kita.” usul Keyla.
            “Ide bagus! Apa dong? Trio apa deh?” tanya Meisya.
            “Trio MAK!!” jawab mereka hampir bersamaan. Mereka diam, tak lama kemudian saling tertawa. Mereka sehati.
***
            “Kayaknya baru kemarin ya, eh udah tiga tahun aja.” ucap Andin sembari tersenyum samar.
            “Tiga tahun mah cuma tanggal nya aja,” Keyla meminum es jeruknya.
            “Tanpa tanggal itu kita lebih dari tiga tahun!” sambung Meisya.
            “Aku sama Keyla hampir tujuh tahun kenal, jadi teman, sahabat. Kalo sama kamu berapa tahun ya Sya?”
            “Empat mungkin.” Jawab Meisya sembari tertawa.
            Hampir semua hubungan terjadi karena unsur ketidak sengajaan.  Tuhan memang baik, Dia terus merencanakan apapun yang sebelumnya tak pernah kita bayangkan. Kita boleh berencana, tapi tetap tuhan yang menentukan. Kita boleh berencana, namun rencana Tuhan tetap yang terbaik.
            Contohnya hubungan mereka, mereka tak pernah tahu kenapa mereka bisa disatukan. Mereka tak pernah tahu kenapa mereka bisa saling kenal. Mereka tak pernah tahu, namun pasti Tuhan tahu apa alasannya. Mereka tak pernah tahu, karena semua terjadi karena unsur ketidak sengajaan.
            “Inget gak waktu lulus SMP?” tanya Keyla. “Dulu kita pernah janji sesuatu, dan salah satu janji itu masih berusaha kita tepatin sampai saat ini.” sambung Keyla.
***
            Aula Sekolah Menengah Pertama itu kini penuh dengan siswa dan para orang tua. Suasana haru menyelimuti ruangan itu. Sebentar lagi mereka akan terpisah. Sebentar lagi semuanya akan menjadi sebuah kenangan yang akan selalu teringat.
            “Kalau nilai kita gak jauh beda, satu SMA ya pokoknya!” kata Meisya saat itu.
            “Aamiin.”
            Sayangnya harapan itu tak menjadi nyata. Mereka kini bersekolah di SMA yang berbeda. Satu hal yang pernah membuat mereka berjanji, namun sayangnya tak dapat mereka tepati. Jalan Tuhan memang bukan yang termudah, ataupun yang tercepat, tapi pasti yang terbaik.
            “Walaupun seandainya kita gak satu sekolah lagi, janji ya bakal terus sama-sama.” ucap Andin.
            “Janji ya kita tetap bakal sering ketemu!” sambung Keyla. Meisya mengangguk.
            “Jangan sok sibuk pokoknya mah!” saut Meisya.
            “Sesibuk apapun, harus tetap nyempatin buat ketemu.” sambung Keyla.
            “Harus tetap saling kontak pokoknya!” sambung Andin.
            “Sekolah boleh pisah, tapi persahabatan kita tetap harus lanjut!”
***
            Langit yang tadinya berwarna biru cerah, kini mulai berubah warna menjadi jingga. Taman yang tadinya ramai dengan pengunjung kini mulai berkurang jumlahnya. Namun, berbeda dengan tiga gadis itu, mereka masih saja sibuk bercengkrama di bangkunya.
            “Janji itu pernah kita ucapkan, dan sampai sekarang kita masih berusaha untuk menepatinya.” Ucap Andin.
            “Pulang yuk! Udah sore.” ajak Meisya sambil membereskan barang bawaanya 
            “Ayolah.”
            Mereka pernah berjanji, dan nyatanya janji itu mereka tepati. Jarak mungkin menjadi halangan, namun itu bukan sebagai pembatas. Sejauh apapun jarak, masih ada jalan yang menghubungkan. Jarak tak akan menjadi suatu masalah jika kita dapat menghapus jarak itu.

0 komentar:

Posting Komentar

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Recent Posts

Popular Posts

what time is it?

Categories

Blog Archive

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Pages

BTemplates.com

Blogroll

About

About

Copyright © About Me | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com